3. Berfoto di miniatur rumah adat suku Sasak
Pemandu setelah memakaikan pakaian suku Sasak juga menawari untuk mengambil foto kami di miniatur rumah adat suku Sasak. Rumah adat bernama Bale ini beratap jerami dan berdinding anyaman bambu.Â
Rumah Bale ini mempunyai banyak filosofis, seperti pintu depan yang rendah dan kecil sehingga tamu harus menunduk jika masuk. Hal ini mengandung filosofis bahwa tamu harus menghormati tuan rumah.
4. Membeli kain tenun
Sentra industri kerajinan Patuh adalah koperasi yang memamerkan dan menjual kain tenun hasil produksi warga Sukarara. Jadi, pengunjung bisa membeli kain songket nan cantik dan beragam motif khas Lombok di sini.
Menurut pengelola sentra industri kerajinan Patuh, hal ini dilakukan sebagai upaya mempromosikan kain Songket khas Lombok dan juga membantu perekonomian warga Desa Sukarara.Â
Hasilnya adalah, kain Songket khas Lombok ini dikenal dan menembus pasar internasional. Kain songket khas Lombok ini diburu oleh pecinta kain tradisional atau para kolektor baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Proses pembuatannya yang lama dan memiliki nilai estetik sehingga menjadikannya menjadi istimewa.Â
Desa Sukarara patut dikunjungi guna mendukung upaya dari Desa Sukarara dalam melestarikan warisan tenun songket khas Lombok.Â