Engkong mulai rewel dalam perjalanan. Ngopi ngga enak, makan ngga enak, tidur tak lelap. Berisik karena full musik. Hadeh...
Hari telah malam, kami sampai di hotel berbintang. Engkong terlihat ngantuk berat. Wah aman nih.
Engkong tidur sekamar dengan ponakanku. Malam yang tenang, have a nice dream, Engkong.
 Lima menit kemudian ponakan kirim pesan WA, mengeluh Engkong ngga mau pakai AC, dingin katanya. Alamak kepanasan dah.
Dini hari belum lagi subuh, telepon berdering dari kamar sebelah. Ah masih ngantuk cuekin aja. Tak lama, pintu kamar digedor.
"Bi Surti, Bi Surti, Engkong ngamuk mau berak."
"Iya berak aja," mataku melotot.
"Ngga bisa, Engkong ngga mau berak di toilet kamar hotel."
"Ngga ada gayung," katanya.
Aku segera ke kamar Engkong, mukanya memerah, nahan kebelet. Untung daku ingat, ada masjid di depan hotel. Bawain handuk sekalian, sabun, sarung, perintah Engkong.
Tahan Engkong, kataku dalam lift. Engkong melotot pada lift yang katanya lelet banget.
Di mana ada kesulitan di situ juga ada kesulitan. Lho lho bukan kemudahan tho.
Yup setelah melepas hajat, Engkong juga telah selesai mandi. Engkong malah kepengen jalan pagi.
Kembali ke kamar, Engkong sudah siap dengan baju training warna pink kesukaan nenek. Alamak mau jalan ke mana seh.