Sungguh
Tapak membenci waktu
Bak jelujur bergerak maju
Mengapa dia terburu-buru
Tak menunggu sedang menyapih rindu
Sungguh
Tak mampu beranjak pergi
Ingin tetap di sini
Menghirup aroma kopi
Dari kelana yang singgah bau keringat kuciumi
Sungguh
Walau raga meranggas gersang
Masih kuat menumpu tak gamang
Bergelayut kenang
Meracuni daya pikir tak hilang
Aku bersungguh-sungguh
Merindu dalam diam
Walau menua di bibir kalam
Senja telah berjanji dalam karam
Menyirami cinta senyap  yang susah payah diredam
Pekik elang menelan janji bergemuruh
Derak ranting yang patah menghasut sungguh
Meragu lalu luruh
Tak bersungguh-sungguh
FS, 24 September 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H