Proses Pembuatan Biosaka
Proses pembuatan biosaka sangat mudah, kita harus menyiapkan bahan sebagai berikut :
1. siapkan rumput- rumput liar yang ada di sawah minimal 5 jenis atau 5 macam yang tidak boleh sama
2. rumput-rumput tersebut tidak boleh ada terserang hama penyakit, semua harus sehat dan bersih.
3. bagian rumput dengan keadaan daun dalam keadaan sehat, tidak terserang hama, jamur, virus dengan warna hijau segar  tidak terlalu tua atau muda.
4. setelah rumput didapatkan lebih kurang satu genggam orang dewasa
5. siapkan air dari pegunungan atau air yang belum diberi perlakuan pemberian tawas,bisa juga air murni dari sumur sebanyak 5 Â liter
6. sediakan saringan, baskom, botol bekas air mineral
Cara pembuatan Biosaka adalah sebagai berikut :
1. tuangkan 5 liter air ke dalam baskom kemudian di bagian akar rumput dipegang oleh tangan kiri dan tangan kanan meremas bagian tanaman seperti bagian daun dan batang. Remas bahan rumput ini di dalam air sesuai takaran di atas
2. kegiatan meremas rumput di dalam air ini berlangsung sekitar 15 menit dengan cara meremas searah dan tidak boleh maju mundur atau zigzag atau istirahat. Peremasan tidak boleh dijeda sampai selesai, tangan tidak boleh diangkat dan tidak berganti orang agar setiap senyawa dalam tanaman larut sempurna
3. tujuan meremas adalah memecahkan kisi-kisi sel sehingga tanaman itu bisa mengeluarkan hormon tumbuh seperti Sitokinin, Auksin,Giberelin, unsur mikro dan unsur makro
4. saring  ramuan biosaka menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol mineral/jerigen dan tutup rapat.
Ciri-ciri Biosaka yang sudah jadi dan siap dipergunakan bisa kita uji dengan cara biarkan Biosaka di dalam botol selama 24 jam, ketika dibuka jika mengeluarkan gas dan ada endapan maka proses pembuatan Biosaka gagal. Tapi bila tidak menghasilkan gas dan tidak ada endapan maka proses pembuatan Biosaka berhasil.
Biosaka ini diaplikasikan terutama untuk tanaman padi dengan cara disemprot berjarak 1 meter di atas padi atau cara pengabutan. Dosis yang dipakai untuk padi sawah dengan komposisi 40 cc ditambah 16 liter air dimasukkan ke dalam tangki dan disemprotkan kira-kira 1 meter di atas tanaman padi sehingga tidak langsung kontak dengan padi, tetapi diembunkan di atas tanaman padi.
Biosaka ini bisa dipergunakan 6-10 kali selama musim tanam, dimulai pada minggu kedua setelah tanam sampai panen. Biosaka berperan sebagai elisitor bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi, jadi perlu dicatat bahwa Biosaka bukan merupakan pupuk atau pestisida.Â
Manfaat penggunaan Biosaka, padi dengan menggunakan Biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa Biosaka, produksi lebih tinggi dan tentu saja hemat pupuk 50 persen. Yang terpenting ramah lingkungan, hemat biaya, menurunkan penggunaan pupuk kimia, mengurangi serangan hama dan penyakit, lahan menjadi lebih subur dan produksi lebih bagus.