Aturan dan Profesionalisme Jika Pasutri Bekerja di Kantor yang Sama

Tidak ada norma-norma moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis yang dilanggar oleh adanya fakta bahwa pekerja/buruh dalam satu perusahaan memiliki pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan. 

Tentu saja, jika pasutri yang bekerja di kantor yang sama mesti memperhatikan profesionalisme, diantaranya tidak membawa urusan pribadi pasutri ke kantor. Jangan mojok berdua mentang-mentang pasutri, dan juga jangan melakukan kontak fisik di kantor misalnya bergandengan kayak truk gandengan atau berpelukan.

Dalam melaksanakan pekerjaan juga sesuai dengan aturan yang diberlakukan di kantor tersebut, jangan pekerjaan istri dilimpahkan atau dikerjakan suami. Tetap sesuai tupoksi pekerjaan masing-masing. 

Dan satu hal lagi, harus tebal telinga. Jika ada persoalan di kantor yang menimpa entah suami atau istri, harus menyikapinya dengan bijak. Ketika atasan memarahi si istri, tentu saja suami secara profesionalisme tidak boleh tersinggung. 

Pasutri juga memiliki rekan kerja yang berbeda, semisal suami memiliki rekan kerja yang cantik. Nah, istri jangan cemburu dan begitu juga sebaliknya. Bekerjalah secara profesional, saling percaya dan kuat iman, eh.

Pasutri yang bekerja di kantor yang sama tentu saja saling dukung dan bisa bekerja sama dengan baik. Karena sudah mengenal pribadi satu sama lain. Mereka juga punya waktu tatap muka yang banyak dibandingkan pasutri yang bekerja di kantor yang berbeda. Tentu saja lebih bahagia bisa bersinergi dengan saling percaya, komunikasi yang lancar dalam bekerja. 

Bukankah orang yang bahagia akan lebih produktif dalam bekerja? Dan tentu saja hal ini menguntungkan bagi perusahaan.

Salam bahagia

FS, 04 Februari 2023