Kita semua turut prihatin dengan kejadian gempa tempo hari yang menimpa Cianjur, Jawa Barat. Gempa magnitudo (M) 5,6 telah mengakibatkan korban jiwa, meninggal dunia ataupun luka, rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan info dari  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,6 itu terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
Letak Indonesia berada pada cincin api Pasifik atau Ring of Fire yang memiliki ratusan sesar atau patahan yang aktif. Sesar adalah rekahan yang mengalami pergerakan baik berupa geseran, naik, dan turun. Sesar aktif inilah yang berpotensi menjadi sumber dari bencana alam yaitu deformasi permukaan bumi yang terbentuk pada saat terjadi pelepasan energi di peristiwa gempa.
Ketika saya bekerja di bagian GIS (Geographic Information System) dan Pemetaan WWF, saya memiliki data dan peta sesar atau patahan di Indonesia, sayang sekali karena saya tidak memiliki aplikasi GIS sehingga tidak bisa akses data.
Sesar atau patahan mana saja yang aktif di Indonesia? Di antaranya adalah :
1. Sesar Semangko, sesar yang memanjang di sisi barat Pulau Sumatra dengan panjang 1.900 km, mulai dari Aceh sampai ke Teluk  Semangko di Selatan Lampung.
2. Sesar Mentawai, sesar yang terletak di Pulau Mentawai (Sumatra Barat), mulai dari Kepulauan Mentawai sampai Nias
3. Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang, sesar Cimandiri membentang dari Padalarang hingga Pelabuhan Ratu kemudian dilanjutkan dengan sesar Lembang dari arah utara Bandung. Sesar Cimandiri inilah yang sebabkan gempa di Cianjur.
4. Sesar Baribis, sesar ini membentang dari Purwakarta ke Majalengka
5. Sesar Semarang, sesar ini membentang dari daerah Gajahmungkur di utara sampai daerah Gunung Swakul di selatan.
6. Sesar Kendeng, sesar yang memanjang mengarah barat timur dari Jawa Tengah hingga bagian barat Jawa Timur.
7. Sesar Opak, sesar yang memanjang dari Wonosari hingga Yogyakarta
8. Sesar Palu Koro, sesar yang membelah Pulau Sulawesi dari Teluk Palu hingga Lembah Bone
9. Sesar Sorong, sesar yang membentang mulai dari barat laut Manokwari, memotong bagian utara Kepala Burung, sampai dengan Kota Sorong dan menerus ke Selat Sagewin di selatan Pulau Batanta.
Hampir sebagian besar wilayah di Indonesia dilalui oleh sekitar 295 sesar aktif sehingga Indonesia berpotensi mengalami gempa. Di Pulau Sumatra, kabupaten tetangga seperti Bengkulu sangat sering mengalami gempa, begitu juga dengan Kepulauan Mentawai, Kepulauan Nias dan daerah kami, Kerinci (Provinsi Jambi).
Sesar Semangko yang memanjang di sisi barat Pulau Sumatra sehingga daerah-daerah yang dilalui sesar ini telah mengalami gempa-gempa yang hebat seperti, seperti Gempa Kerinci tahun 1995 dengan kekuatan 7 SR, Gempa Aceh tahun 2004 berkuatan dahsyat 9,3 SR yang menyebabkan tsunami sehingga dicatat dalam sejarah sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada. Gempa Padang tahun 2009 dengan kekuatan 7,6 SR juga menyebabkan banyak kerusakan dan korban jiwa serta menyimpan trauma bagi korban.
Kerinci yang mengalami gempa yang hebat pada tanggal 7 Oktober 1995 dengan kekuatan gempa 7 SR. Masyarakat Kerinci tentu tidak pernah melupakan peristiwa gempa yang hebat ini yang menyebabkan 84 orang meninggal, 558 orang luka berat, 1.310 luka ringan, dan 7.131 rumah rusak.
Gempa Kerinci yang terjadi pada dini hari pukul 01.09 WIB pada koordinat 101,30 BT dan 2,10 LS telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan sarana dan prasarana serta kerugian materil. Gempa yang tidak disangka terjadi pada dini hari juga menimbulkan trauma bagi masyarakat.
Untuk mengenang gempa Kerinci tahun 1995, salah satu tempat ibadah yakni Masjid Nurul Iman yang terletak di Koto Iman, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci dijadikan monumen gempa. Walaupun dinding bangunan masjid telah retak dan banyak mengalami kerusakan namun masjid tersebut tetap kokoh berdiri.
Di dalam masjid yang dijadikan monumen gempa ini dipajang foto-foto dokumentasi gempa, ada juga foto kunjungan Presiden Soeharto pada saat gempa ke Kerinci. Di halaman masjid juga dibangun prasasti guna mengenang gempa Kerinci 1995.
Gempa menimbulkan trauma, dalam gempa Kerinci 1995 juga beredar hoaks adanya banjir bandang, banjir air panas dari Air Panas Semurup, berita-berita bohong ini membuat masyarakat jadi panik. Perlu diingat ketika mengalami bencana alam, carilah sumber berita yang jelas dengan sumber berita terpercaya.Â
Gempa Kerinci 1995 ini, juga dirasakan guncangannya di daerah-daerah sekitar bahkan Singapura turut merasakan gempa sehingga menyebabkan kepanikan dan membuat banyak warga mengungsi. Walau berjarak 470 km dari pusat gempa, gempa mengguncang lampu dan perabotan di gedung apartemen tinggi di Singapura.
Dengan posisi Indonesia pada Ring of Fire, masyarakat harus siap dengan bencana alam yang datang tiba-tiba. Dianjurkan untuk memasang Aplikasi Info BKMG guna mengetahui informasi cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi di Indonesia. Pada aplikasi ini kita bisa mengetahui apakah kita berada di zona hijau atau kuning.
Pada saat gempa, jangan panik dan carilah tempat terbuka, lapangan, halaman yang jauh dari bangunan tinggi. Jika berada dalam ruangan, usahakan keluar dari ruangan atau cari tempat yang aman untuk berlindung. Persiapkan makanan, obat-obatan dan tempat berlindung seperti tenda jika diharuskan berada di luar ruang.
Semoga masyarakat yang terkena bencana gempa di Cianjur cepat mendapat bantuan, dan kita tetap waspada dalam cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini.
Sumber 1
Fatmi Sunarya, 25 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H