Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air pada Generasi Muda

23 Agustus 2022   10:24 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:18 3523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-jjvyn

Tak bisa dipungkiri era globalisasi deras mengalir karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Segala sektor kehidupan terkena imbas globalisasi seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya

Budaya dari luar mempengaruhi budaya kita, budaya dari luar bukannya tidak baik tetapi tidak cocok diterapkan di negeri kita yang masih kental dengan budaya dari leluhur yang tetap kita pertahankan turun temurun.

Hal ini menyasar generasi muda yang rentan akan pengaruh budaya dari luar. Budaya luar seperti penggunaan busana yang tidak sesuai dengan budaya kita, bergaya hidup hedonis dengan menghabiskan biaya untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, ikut memperingati hari budaya asing seperti Valentine's day, Halloween day, mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, segala sesuatu berkiblat dengan media sosial, dan mulai terpengaruh dengan gaya hidup menyimpang.

Saat ini, zaman sudah berubah dan sudah modern, kenapa budaya Indonesia harus dipertahankan? Edward Burnett Tylor seorang antropolog Inggris yang dikenal dalam penelitian evolusi kebudayaan, mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan atau kebiasaan yang diperoleh anggota suatu masyarakat.

Budaya adalah identitas bangsa, identitas Indonesia akan hilang jika budaya Indonesia tidak dilestarikan dan generasi muda lebih suka meniru budaya luar. 

Generasi muda sebagai penerus bangsa hendaknya dapat mempertahankan kelestarian budaya di daerahnya masing-masing sebagai penguat identitas bangsa. 

Tarian Sekapur Sirih Kerinci, Sumber foto https://www.satuharapan.com/read-detail/read/acara-akhir-pekan-2-3-november-2019
Tarian Sekapur Sirih Kerinci, Sumber foto https://www.satuharapan.com/read-detail/read/acara-akhir-pekan-2-3-november-2019

Upaya yang dapat dilakukan menghadapi pengaruh negatif globalisasi adalah dengan menumbuhkan semangat nasionalisme, terus melestarikan budaya Indonesia, menanam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. 

Hal yang lebih utama adalah menanam dan menjalankan ajaran agama serta selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial dan budaya.

Lingkungan terkecil yakni keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan sikap dan perilaku generasi muda ini. 

Dari keluarga diharap bisa meminimalisir pengaruh yang besar saat ini yaitu dari media sosial dan internet serta gaya hidup hedonisme yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.

Melalui keluarga dan lingkungan dapat meredam pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia karena Indonesia masih memegang adat ketimuran yang terkenal dengan budi luhurnya.

Diharapkan juga peran pemerintah dalam memperhatikan kelestarian budaya Indonesia dengan menghidupkan budaya Indonesia melalui perlombaan tarian tradisional, cerita rakyat dan acara-acara kebudayaan. 

Anak-anak belajar Membatik, Sumber foto/https://merahputih.com/post/read/foto-belajar-membatik-sejak-usia-dini
Anak-anak belajar Membatik, Sumber foto/https://merahputih.com/post/read/foto-belajar-membatik-sejak-usia-dini

Hal-hal berikut ini yang bisa dilakukan Generasi Muda dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air :

  • Mencintai budaya negeri sendiri, bangga akan budaya Indonesia serta melestarikan budaya Indonesia.
  • Menggunakan bahasa daerah
    Orangtua berperan mengajarkan bahasa daerah pada anak yang dipergunakan dalam keluarga maupun dalam lingkungan. Bali patut menjadi contoh ajakan penggunaan bahasa Bali yang termuat dalam Pasal 3  Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 yang menyebutkan “Bahasa Bali digunakan sebagai sarana (a) Komunikasi dalam kehidupan keluarga Bali; (b) Komunikasi dalam segala kegiatan agama Hindu, adat, dan budaya Bali; dan (c) Pemberian informasi pada layanan masyarakat baik pada lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta sebagai pendamping Bahasa Indonesia”.
  • Mempelajari dan ikut memperkenalkan kesenian tradisional, seperti tarian daerah dan lagu-lagu daerah
  • Mempelajari dan memperkenalkan kuliner tradisional
  • Mempelajari dan memperkenalkan cerita rakyat
  • Mengunjungi pusat budaya atau situs-situs budaya, seperti pusat kesenian tradisional, museum, kerajinan batik dan lain sebagainya
  • Mempelajari dan memperkenalkan kerajinan tangan

Dengan tumbuhnya rasa cinta pada tanah air pada generasi muda sehingga timbulnya sifat dan perilaku membela tanah air, menjaga dan melindungi tanah air, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungannya. 

Ayo generasi muda Indonesia, mari lestarikan budaya Indonesia, cinta tumpah darah Indonesia dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Salam Merdeka.

Fatmi Sunarya, 23 Agustus 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun