Tak bisa dipungkiri era globalisasi deras mengalir karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Segala sektor kehidupan terkena imbas globalisasi seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.Â
Budaya dari luar mempengaruhi budaya kita, budaya dari luar bukannya tidak baik tetapi tidak cocok diterapkan di negeri kita yang masih kental dengan budaya dari leluhur yang tetap kita pertahankan turun temurun.
Hal ini menyasar generasi muda yang rentan akan pengaruh budaya dari luar. Budaya luar seperti penggunaan busana yang tidak sesuai dengan budaya kita, bergaya hidup hedonis dengan menghabiskan biaya untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, ikut memperingati hari budaya asing seperti Valentine's day, Halloween day, mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, segala sesuatu berkiblat dengan media sosial, dan mulai terpengaruh dengan gaya hidup menyimpang.
Saat ini, zaman sudah berubah dan sudah modern, kenapa budaya Indonesia harus dipertahankan? Edward Burnett Tylor seorang antropolog Inggris yang dikenal dalam penelitian evolusi kebudayaan, mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan atau kebiasaan yang diperoleh anggota suatu masyarakat.
Budaya adalah identitas bangsa, identitas Indonesia akan hilang jika budaya Indonesia tidak dilestarikan dan generasi muda lebih suka meniru budaya luar.Â
Generasi muda sebagai penerus bangsa hendaknya dapat mempertahankan kelestarian budaya di daerahnya masing-masing sebagai penguat identitas bangsa.Â
Upaya yang dapat dilakukan menghadapi pengaruh negatif globalisasi adalah dengan menumbuhkan semangat nasionalisme, terus melestarikan budaya Indonesia, menanam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.Â
Hal yang lebih utama adalah menanam dan menjalankan ajaran agama serta selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial dan budaya.
Lingkungan terkecil yakni keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan sikap dan perilaku generasi muda ini.Â