Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan

16 Agustus 2022   18:28 Diperbarui: 16 Agustus 2022   18:29 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adakah yang membawaku dalam ramai percakapan
Riuh seperti tawar menawar di pasar
Tergelak bersama gelas berdentingan
Cerita mengalir tanpa hulu tanpa dasar

Ternyata sunyi tetap menyasar
Gemeretak rahang kedinginan
Tak sepatah kata deras selancar
Membentuk kalimat bersandingan

Dalam hati kubaca mantra lamat-lamat
Ho la ho ha
Ho la ho ha

Seraut wajah muncul dibalik kaca
Pasi tanpa semburat
Tak ada ajakan mengawin frasa

Diam dalam pana
Meraba raga yang tampak sekerat
Ah, itu aku yang sedang menipu lara
Tanpa kawan bercakap seakan bahagia menyemat

SungePnoh, 16 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun