Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiprah Pujakesuma Memfasilitasi Penyandang Disabilitas dalam Pembuatan Batik Jambi

1 Agustus 2022   14:25 Diperbarui: 1 Agustus 2022   16:28 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian santunan kepada yatim piatu dan kaum duafa/Dokumentasi Pujakesuma

Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu yang lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Dalam UU RI Nomor 8 Tahun 2016 juga dijelaskan bahwa Penyandang Disabilitas mempunyai hak yang sama dengan warga negara lainnya seperti hak mendapat keadilan dan perlindungan, kesehatan, kesejahteraan sosial, pelayanan publik, pendidikan dan termasuk juga hak mendapat pekerjaan. 

Memiliki kekurangan bukan berarti tidak mampu bekerja, penyandang disabilitas bisa bekerja seperti orang normal lainnya, dengan catatan asal mempunyai keahlian dan pengetahuan. Jadi penyandang disabilitas bisa tetap produktif, sama halnya dengan orang normal.

Namun, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan penyandang disabilitas karena keterbatasannya. Beberapa pekerjaan yang bisa untuk penyandang disabilitas diantaranya bekerja pada industri rumahan, seperti yang dilakukan di Jambi dalam pembuatan Batik Jambi.

Kiprah Paguyuban Pujakesuma Jambi dalam Kegiatan Sosial dan Memfasilitasi Penyandang Disabilitas

Di Kota Jambi, terdapat Paguyuban Pujakesuma (Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatra), yang bergerak dalam kegiatan sosial. Walaupun bernama "Pujakesuma" tapi bukan hanya beranggotakan orang Jawa saja tapi juga merangkul suku Sunda, Padang, dan lainnya yang berada di Jambi. 

Paguyuban Pujakesuma/Sumber foto https://id-id.facebook.com/pages/category/Community-Organization/Paguyuban-Pujakesuma-JAMBI-147115319441926/
Paguyuban Pujakesuma/Sumber foto https://id-id.facebook.com/pages/category/Community-Organization/Paguyuban-Pujakesuma-JAMBI-147115319441926/

Ketua Umum Pujakesuma, Bapak H. Suparyono mengajak untuk bersatu dan bersama memajukan Kota Jambi dengan tidak pandang keluarga dan suku, siapapun yang sudah tinggal di Kota Jambi berarti kita orang Jambi. 

Ketua Umum Pujakesuma, Bapak H. Suparyono ketika saya hubungi menjelaskan bahwa banyak kegiatan sosial Pujakesuma yang telah dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kota Jambi. Disamping kegiatan sosial, Pujakesuma juga berpartisipasi dalam membangkitkan geliat ekonomi kreatif-UMKM yang lesu dalam masa pandemi.

Kegiatan sosial Pujakesuma diantaranya menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 yang diperuntukan bagi anggota Pujakesuma maupun masyarakat, memberi santunan untuk anak yatim piatu dan kaum duafa yang rutin dilakukan, seperti baru-baru ini memberi santunan kepada anak yatim piatu dan kaum duafa berkisar 240 orang.

Pemberian santunan kepada yatim piatu dan kaum duafa/Dokumentasi Pujakesuma
Pemberian santunan kepada yatim piatu dan kaum duafa/Dokumentasi Pujakesuma

Pujakesuma juga memfasilitasi dan mengembangkan potensi penyandang disabilitas dalam hal pelatihan membatik bekerjasama dengan Batik Rindani. Hal ini sangat bermanfaat karena banyak kegiatan sosial belum menyentuh penyandang disabilitas.

Ida Maryanti pemilik Batik Rindani yang memproduksi Batik Jambi, mengajarkan penyandang disabilitas belajar membatik. Kegiatan sosial kerjasama antara Pujakesuma dan Batik Rindani ini berhasil mendidik penyandang disabilitas dalam pembuatan Batik Jambi. Tidak hanya mengajarkan membatik, Batik Rindani juga mengaryakan penyandang disabilitas untuk memproduksi batik Jambi.

Penyandang disabilitas belajar membatik/Dokumentasi Pujakesuma
Penyandang disabilitas belajar membatik/Dokumentasi Pujakesuma

Ida Maryanti sebagai pengusaha Batik Jambi sekaligus pemilik Batik Rindani menyampaikan, Batik Rindani dalam usaha Batik Jambi tidak hanya berorientasi mencari keuntungan bisnis saja, tapi bersama-sama dengan Pujakesuma mendidik dan juga mengajarkan penyandang disabilitas memproduksi Batik Jambi.

Penyerahan alat membatik kepada penyandang disabilitas/Dokumentasi Pujakesuma
Penyerahan alat membatik kepada penyandang disabilitas/Dokumentasi Pujakesuma

Setelah penyandang disabilitas mahir membatik, mereka didukung untuk mengembangkan usaha sendiri dan jika belum sanggup membuka usaha batik sendiri akan berkarya/membuat batik di Batik Rindani milik Ida Maryanti.


Sangat kita apresiasi kerjasama antara Pujakesuma dan Batik Rindani dalam mengaryakan penyandang disabilitas dalam pembuatan Batik Jambi. Disamping turut memajukan penyandang disabilitas dengan memberi pengetahuan atau ilmu dalam membatik tapi juga berkarya dan turut memajukan Batik Jambi.

Melestarikan Batik Jambi merupakan bagian dari melestarikan budaya Nusantara. Salam Lestari.

Fatmi Sunarya, 01 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun