Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menebarkan Kebajikan untuk Bumi Setiap Hari

24 Juli 2022   15:59 Diperbarui: 24 Juli 2022   16:09 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saat engkau memberikan satu kebajikan pada bumi, maka engkau dapat menuai kebajikan yang lebih banyak dari itu" 

Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya, dan manusia adalah ciptaan-Nya yang istimewa. Tuhan menciptakan semua yang ada di bumi untuk menopang  dan mendukung kehidupan manusia. Pada manusia juga terletak tanggung jawab untuk menjaga, merawat, melestarikan alam demi keberlangsungan generasi berikutnya.

Agar tidak rancu pengertian antara bumi dan alam semesta, bumi adalah tempat kita hidup, satu-satunya tempat di alam semesta yang ada kehidupan.  

Sementara alam semesta adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik (semua makhluk hidup) dan abiotik (tanah, air, udara), serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. 

Semua agama mengajarkan untuk memberi kebajikan pada bumi

Setiap ajaran agama mengajarkan untuk memberi kebajikan pada bumi. Dalam agama Islam, manusia sebagai khalifah harus memakmurkan bumi, mengelola bumi dan segala isinya dengan baik supaya bermanfaat untuk generasi berikutnya. Nabi Muhammad SAW mengingatkan umatnya agar selalu menjaga keseimbangan alam.

Dalam agama Buddha, pada bagian Karaniya Metta Suttta dari buku paritta suci agama Buddha, menyebutkan bahwa hendaknya kita berpikir semoga semua makhluk berbahagia. 

Mettanca sabba-lokasmiṁ
māna-sambhāvaye aparimāṇaṁ,
Uddhaṁ adho ca tiriyanca
asambādhaṁ averaṁ asapattaṁ.
Kasih sayangnya ke segenap alam semesta,
Dipancarkannya pikirannya itu tanpa batas,
Ke atas, ke bawah dan ke sekeliling,
Tanpa rintangan, tanpa benci dan permusuhan.

Jelas dalam agama Buddha mengajarkan kasih sayang pada alam semesta, menjaga dan melestarikan alam dan tentu saja menolak perusakan alam dan segenap potensinya. 

Begitu juga dalam ajaran agama Kristen, “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia (Kisah Para Rasul 17:24-25)” 

Pada kitab Veda Smrti .V.46 dalam agama Hindu juga disebutkan, "ia yang tidak menyebabkan penderitaan dalam belenggu apapun, atau kematian mahluk hidup tetapi menginginkan keselamatan pada semua mahluk itu, ia yang mendapatkan kebahagiaan tanpa akhir.”

Semua agama mengajarkan kebajikan pada alam dan semesta, tidak menginginkan kerusakan di bumi, dan sangat menginginkan harmonisasi antara manusia dan alam.

Bagaimana cara memberi kebajikan pada bumi?

Kebajikan dan kebaikan adalah perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang kepada orang lain, bisa juga kepada makhluk hidup lainnya termasuk juga kepada alam semesta. Yang membedakan kebajikan dan kebaikan adalah kebajikan tak terbatas sementara kebaikan masih terbatas.

Cara memberi kebajikan pada bumi yang utama adalah peduli terhadap bumi. Dari kebajikan kecil yang kita lakukan tapi sangat besar manfaatnya untuk bumi. Ketika kita memberi kebajikan pada bumi, kita juga memberi kebajikan untuk semua makhluk hidup di bumi, termasuk kita pun menerima kebajikan tersebut.

Hal yang sederhana yang dapat kita lakukan adalah menghemat air, menghemat energi, menanam pohon, tidak merusak bumi dengan pencemaran udara, air, serta tidak merusak hutan yang menjadi sumber kehidupan. 

Penggunaan air dengan bijak, mematikan kran air jika tidak digunakan, hemat penggunaan air di toilet, karena pemakaian air di rumah yang terbanyak adalah di toilet. Menghemat energi dengan hemat penggunaan listrik, mematikan peralatan listrik yang tidak terpakai,  dan juga mematikan AC jika sedang tidak digunakan.

Menanam pohon sama halnya menanam kebajikan. Menanam pohon adalah bentuk kecintaan kita terhadap bumi. Adanya pohon berguna untuk menyimpan ketersediaan air, memperbaiki kualitas udara, mengembalikan fungsi hutan sebagai pencegah banjir, erosi, longsor. 

Salah satu perilaku buruk kita dalam pencemaran lingkungan adalah membuang sampah sembarangan. Untuk mengurangi kontribusi sampah pada bumi adalah menerapkan prinsip 6R dalam kehidupan sehari-hari yakni Reduce (mengurangi), Reuse (penggunaan kembali), Recycle (daur ulang), Repair (memperbaiki), Refuse (menolak/menghindari, Rethink (memikirkan kembali). 

Sumber foto: piqsels.com
Sumber foto: piqsels.com

Reduce, mengurangi pemakaian, seperti sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga kita tidak membawa sampah baru dalam bentuk kantong belanjaan. 

Reuse, menggunakan botol minuman sendiri sehingga mengurangi pembelian minuman dalam botol/kemasan, membawa wadah makanan sendiri juga bisa mengurangi sampah plastik dan styrofoam. Recycle, barang-barang bekas bisa kita manfaatkan dan biasakan memisahkan sampah organik dan anorganik, karena sampah organik bisa kita daur ulang menjadi pupuk kompos.

Repair, jika barang masih bisa kita pakai lebih baik diperbaiki dan tidak menjadi sampah. Refuse, menghindari pemakaian barang dari plastik dan memilih yang berbahan alami. Rethink, memikirkan kembali saat membeli barang, apakah benar-benar kita butuhkan dan bukan sekedar keinginan.

Dari hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan setiap hari, kita telah memberi kebajikan pada bumi. Kita akan terhindar dari bencana yang disebabkan oleh tangan manusia sendiri yang tidak menjaga lingkungan. Menjadi kewajiban dan melakukan perubahan bagi semua pihak untuk menjaga bumi demi kelangsungan hidup umat manusia dan generasi selanjutnya.

Sumber foto: piqsels.com
Sumber foto: piqsels.com

Jika kita menebar kebajikan, menebar kasih sayang di bumi, maka yang ada di langit akan membalas kasih sayang kepada kita. Tuhan akan melindungi kita yang selalu menebar benih-benih kebajikan. Mulailah melakukan perubahan pada diri untuk menjadikan bumi baik-baik saja dan menjadi lebih baik. 

Perubahan itu pasti, kebajikan harga mati, demi bumi anugerah Ilahi. Menjaga bumi tetap lestari adalah ibadah yang mulia.
Salam Lestari

"Tidak mudah untuk menjaga bumi. Namun kita bisa melakukan perubahan dari diri sendiri." 

Referensi 1, 2, 3

Fatmi Sunarya, 24 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun