Kutulis puisi ini
Kala mengaduk kopi bercampur sedikit gula
Mengecap pahit nan menenggelamkan manis
Seperti rasa teraduk gulana
Siang terik dirobek gerimis
Kutulis puisi ini
Dalam raga nan hidup
Hampa menyergap jiwa
Tak punya akal walau kopi telah kuhirup
Entahlah, aku sedang tak baik-baik saja
Kutulis puisi ini
Sambil bertanya, bisakah langit mengirim awan
Menjemputku terbang, ah nyatanya aku masih di sini
Dalam jeratan beban membebat badan
Gemetar tangan dalam pandang kelam malam, kutulis puisi ini
FS, 07 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H