Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kutulis Puisi Ini

7 Mei 2022   19:11 Diperbarui: 7 Mei 2022   19:22 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutulis puisi ini
Kala mengaduk kopi bercampur sedikit gula
Mengecap pahit nan menenggelamkan manis
Seperti rasa teraduk gulana
Siang terik dirobek gerimis

Kutulis puisi ini
Dalam raga nan hidup
Hampa menyergap jiwa
Tak punya akal walau kopi telah kuhirup
Entahlah, aku sedang tak baik-baik saja

Kutulis puisi ini
Sambil bertanya, bisakah langit mengirim awan
Menjemputku terbang, ah nyatanya aku masih di sini
Dalam jeratan beban membebat badan
Gemetar tangan dalam pandang kelam malam, kutulis puisi ini

FS, 07 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun