Pada tanggal 12 April 2022 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah melantik komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan komisioner Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) periode 2022-2027 di Istana Negara.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota KPU dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Bawaslu, telah terpilih tujuh komisioner KPU dan lima komisioner Bawaslu.
Komisioner KPU periode 2022-2027 terpilih adalah :
1. Betty Epsilon Idroos
2. Hasyim Asy'ari
3. Mochammad Afifudin
4. Parsadaan Harahap
5. Yulianto Sudrajat
6. Idham Holik
7. August Mellaz
Komisioner Bawaslu periode 2022-2027 terpilih adalah :
1. Lolly Suhenty
2. Puadi
3. Rahmat Bagja
4. Totok Hariyono
5. Herwyn Jefler Hielsa Malon
Dari lima komisioner Bawaslu periode 2022-2027 yang dilantik, Rahmat Bagja merupakan  anggota Bawaslu periode 2017-2022 (petahana) terpilih sebagai Ketua Bawaslu periode 2022-2027 dalam rapat pleno yang digelar pasca pelantikan.
Rahmat Bagja kelahiran  Medan, 10 Februari  1980, merupakan alumni dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1998-2003) dan melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum, Utrecht University, Belanda (2008-2009) mengambil jurusan International Law of Human Rights and Criminal Justice. Saat itu beliau menjadi Ketua Umum PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Utrecht. Pada tahun 2010-2014 beliau kuliah kembali pada Program Doktor Ilmu Hukum.
Sebelum berkiprah di Bawaslu, Rahmat Bagja menjadi Dosen Tetap pada Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia dan Tenaga Ahli MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) DPR RI. Rahmat Bagja juga dikenal sebagai seorang aktivis mahasiswa dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan.
Beliau aktif dalam gerakan mahasiswa untuk era reformasi, Rahmat Bagja pernah menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia 2001-2002, Ketua Umum Komisariat HMI FHUI (2000-2001), juga menjadi Wakil Koordinator Lembaga Pengelolaan Kader HMI Cabang Depok dan secara bersamaan juga menjadi Wakil Sekretaris Umum PTKP HMI Cabang Depok (2001-2003).
Rahmat Bagja juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Ikatan Senat Mahasiswa Hukum seluruh Indonesia (ISMAHI), sebuah organisasi berbentuk Konfederasi yang mewadahi seluruh Senat Mahasiswa/Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum seluruh Indonesia dari tahun 2002 sampai 2004.
Saat menjadi anggota Bawaslu periode 2017-2022, Rahmat Bagja sebagai Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, begitu juga untuk periode 2022-2027 sebagai Ketua Bawaslu dan juga sebagai Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa.
Buku yang ditulis Rahmat Bagja yakni "Hukum Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu" dikhususkan untuk menjadi buku pegangan penyelesaian sengketa bagi Badan Pengawas Pemilihan Umum.
Rahmat Bagja adalah sosok berwawasan luas, ramah dan suka berdiskusi serta mengobrol asyik. Walau kesibukannya yang padat, beliau tetap meluangkan waktu untuk keluarga serta kegemarannya membaca buku dan menonton film. Â
Penggemar penyair Taufik Ismail dan W.S Rendra, "Sajak Sebatang Lisong" dari W. S Rendra menjadi favoritnya. Suka menonton film diantaranya film Indonesia "Daun di Atas Bantal", "Tjoet Nja' Dhien" dan jangan salah lho, beliau juga penyuka DRAKOR (Drama Korea) seperti Designated Survivor: 60 Days, Itaewon Class, Crash Landing On You.
Aplikasi SIPS (Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa) merupakan buah pikiran dari Rahmat Bagja, saat ini SIPS versi 03 siap melayani proses penyelesaian sengketa pada Pemilu 2024 mendatang.Â
Melalui Aplikasi SIPS, pengunjung website dapat lebih mudah mencari data yang teregister seperti putusan penyelesaian sengketa. Sehingga diharapkan bisa memenuhi keingintahuan parpol peserta pemilu,caleg dan juga pencari keadilan yang mencari berbagai sumber data dari penegakan hukum di Indonesia. Aplikasi SIPS bisa dikunjungi melalui link SIPS Bawaslu RI. "Penyelesaian Sengketa" adalah "mahkotanya" Bawaslu.
Selamat untuk Bapak Rahmat Bagja, SH. LL. M sebagai Ketua Bawaslu RI periode 2022-2027, semoga Badan Pengawas Pemilihan Umum bisa mengawal demokrasi Indonesia dan membawa Bawaslu menjadi Lembaga Pengawas Pemilu yang Tepercaya.
Salam Awas, Cegah, Awasi dan Tindak.
Sumber 1Â
Fatmi Sunarya, 16 April 2022
