Pasar Bedug Ramadan menawarkan berbagai macam kuliner dengan rasa yang sangat variatif. Mau yang pedas, mau yang manis, kadang kita "kemaruk" ingin mencicipi setiap kuliner yang ditawarkan.Â
Makanan pedas dari level pedas biasa saja sampai level sangat pedas juga sering ditawarkan dalam bentuk kuliner kekinian, gorengan, gulai bersantan yang lemak seperti gulai kambing, semua makanan ini tentu saja enak di lidah tapi tidak enak di perut. Â Efek panas dalam pasti menyerang.
Dalam artikel terdahulu berjudul "Mencicipi Lamang Tapai Legendaris untuk Berbuka Puasa", saya menceritakan kuliner yang terdapat di Pasar Bedug Ramadan di kota saya yang bernama Pasar Mambo, dan di Pasar Mambo ini dijual minuman yang bernama air kacang tujuh. Banyak sobat yang bertanya, air kacang tujuh itu apa?
Air kacang tujuh, minuman berwarna hijau ini terdiri dari cincau berwarna hijau yang menyerupai agar-agar, air daun kacang, cairan gula aren, santan yang telah dimasak dan air asam dari perasan jeruk nipis.Â
Penjual akan mencampur minuman air kacang tujuh ini sesuai permintaan pelanggan, mau pakai santan atau pakai air asam. Jadi dalam satu gelas ada cincau berwarna hijau seperti agar-agar ditambah santan dan air gula aren. Untuk yang asam tidak memakai santan tapi diganti dengan air asam.
Bagaimana cara pembuatan air kacang tujuh ini? Yang harus disiapkan dua bahan utama minuman ini yakni cincau hijau dan air daun kacang. Mari kita simak berikut ini.
Pembuatan Cincau Hijau
Cara pembuatan cincau yang berwarna hijau ini sangatlah mudah. Siapkan daun kacang tujuh atau daun cincau hijau dengan nama latin Cylea barbata myers, di setiap daerah daun cincau hijau ini penamaannya berbeda-beda.Â