Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Meminta Hujan di Kerinci Berjuluk Mandi Gading

4 April 2022   14:49 Diperbarui: 4 April 2022   17:37 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenek moyang kita dahulunya menulis di benda-benda yang terdapat di lingkungan sekitar, seperti di atas tanduk kerbau. Pada tanduk kerbau tertulis aksara kuno Kerinci yang bernama aksara Incung berisikan tentang tambo atau silsilah.

Sumber foto http://atckerinci.blogspot.com/2015/11/mandi-gading-kearifan-lokal-masyarakat.html
Sumber foto http://atckerinci.blogspot.com/2015/11/mandi-gading-kearifan-lokal-masyarakat.html

Benda-benda pusaka ini dimandikan dengan aneka macam limau (jeruk). Nanti, air limau ini ditampung dalam ember, dibungkus dengan plastik dan dibagikan ke masyarakat wilayah adat Nenek Limo Hiang Tinggi dan perwakilan masyarakat adat dari desa tetangga. 

Sumber foto https://dpchpisungaipenuh.blogspot.com/2017/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html?m=1
Sumber foto https://dpchpisungaipenuh.blogspot.com/2017/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html?m=1

Setelah benda pusaka dibersihkan/dimandikan maka disimpan kembali kecuali gading gajah untuk diperlihatkan kepada pemangku adat, alim ulama serta masyarakat. 

Gading gajah terbungkus kain sorban bermotif batik akan dibawa ke sungai Batang Sangkir, sungai yang berada di Hiang.

Sumber foto https://dpchpisungaipenuh.blogspot.com/2017/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html?m=1
Sumber foto https://dpchpisungaipenuh.blogspot.com/2017/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html?m=1

Alim ulama membacakan doa, kemudian gading gajah dimasukkan ke dalam lubuk sungai dan masyarakat turun ke sungai untuk memperebutkannya. 

Gading gajah ini berpindah tangan dari satu orang ke yang lain sampai ritual ini selesai dan gading gajah kemudian dibungkus kembali dengan kain sorban bermotif batik dan dikembalikan ke tempat penyimpanan benda pusaka.

https://incungalamkerinci.blogspot.com/2015/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html
https://incungalamkerinci.blogspot.com/2015/12/mandi-gading-tradisi-masyarakat-adat.html

Ritual mandi gading dengan salat istisqa tidak bisa dipisahkan, ini menunjukan bahwa dalam tradisi turun temurun dari nenek moyang yang merupakan kearifan lokal tapi tetap berpegang pada agama Islam yang dianut masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun