Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Mentari Kekasih Hati

31 Maret 2022   09:25 Diperbarui: 31 Maret 2022   09:27 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cahaya mentari pagi memicingkan mata
Senyum elok merekah
Senang bermandi keringat basah
Peluh meniti paras merona

Bumi menguap menggeliat
Tanpamu, aku dingin hampa
Gelap gulita dunia bak hati kelam tanpa cinta
Menarilah riang kaki telanjang berjingkat-jingkat

Jika engkau beringsut naik di kepala
Aku akan malu-malu di bawah payung terkembang
Berdansa bersama bayang
Bayangan diri yang merupa

Tenggelamlah menuju selasar
Gelisah mulai datang
Kekasih telah menghilang
Senja nan elok enggan mengusir gusar

Kekasihku mentari,
Hati selalu hangat gelepar gairah
Bersimbah cahaya
Pucat layu sirna
Engkau mewarnai hati berwarna sirah

FS, 31 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun