Aku ingin menjadi bunga terakhir
Yang dipetik menemani hari terakhir
Ditaburkan pada sebuah pusara
Kabung merupa berwarna
Raga semerbak wangi
Wangi nan menyelusup pada pori bumi
Aku ingin bersamamu
Dalam ruang gelap beku
Akulah bunga nan abadi
Ditidur panjang tak bertepi
Walau tanpa belai
Helai kelopak juga terberai
Kita adalah sejoli tak terpisahkan
Bercinta dalam kematian
Apakah engkau mendengar raung tangis?
Berbaris kata sedih mengiris
Sebentar lagi, mereka akan lupa
Meninggalkanmu, hanya aku tak menghentikan sapa
FS, 15 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H