Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merangkul Pagi

13 Maret 2022   06:23 Diperbarui: 13 Maret 2022   07:14 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-svpiu

Dalam gigil pagi selalu ada sebaris doa
Bercampur asin air mata
Runtuh, hati nan luruh
Suara terbata mengayun rasa nan bergemuruh

Berkata-kata tentang resah tak bertepi
Mencari hangat dari rangkulan sang pagi
Mungkin dinding telah bosan memantul gema
Doa tetap terlantun menghamba

Kasih dan doa yang tak pernah putus
Segala ujian menguji ikhlas tulus
Tak ada yang lebih hebat dari uluran tangan Tuhan
Segala nikmat dari-Nya teramini dalam kesyukuran

Bajaleang suhang (berjalan seorang diri)
Menyonsong mato ahai businar terang ( menyongsong matahari bersinar terang)
Dalon hujon paneh (dalam hujan panas)
Kaseh puteh rideak lapeh (kasih putih tidak lepas)

 FS, 13 Maret 2022

Ps. Bait terakhir dari Bahasa Kerinci

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun