Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Biopot, Pot Organik yang Ramah Lingkungan

13 Maret 2022   15:21 Diperbarui: 15 Maret 2022   18:00 2674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanaman hias gantung. (sumber: SHUTTERSTOCK/RED MANGO via kompas.com)

Sampah plastik menjadi masalah dalam pencemaran lingkungan, hal ini tidak terlepas dari sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai. Proses pengolahan sampah plastik menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik dan butuh waktu lama sampai ratusan tahun untuk terurai secara alami. 

Salah satu tempat media tanam yang sering kita gunakan adalah polibag.  Namun penggunaan polibag sebagai tempat media tanam tentu saja tidak ramah lingkungan karena terbuat dari plastik. 

Polibag yang terkena sinar matahari terus-menerus menyebabkan senyawa kimia berbahaya dari polibag akan keluar. Bisa mencemari media tanam, dan berbahaya untuk tanaman itu sendiri karena akan terserap oleh akar. 

Saat ini sudah banyak inovasi wadah media tanam yang tidak menggunakan polibag. Tempat media tanam tidak terbuat dari bahan plastik tetapi terbuat dari bahan organik dan dinamai biopot. 

Banyak inovasi biopot sebagai wadah media tanam, di antaranya biopot pelepah pisang yang merupakan hasil inovasi dari SMKN 63 Jakarta, biopot jerami dan masih banyak inovasi lainnya.  

Seperti kita ketahui, pohon pisang hanya berbuah satu kali dan akan tumbuh tunas baru. Nah, dari pohon pisang yang sudah kita tebang dan menjadi limbah ini bisa kita manfaatkan pelepahnya untuk pembuatan biopot. 

Tentu saja pelepah pisang yang menjadi bahan baku biopot pelepah pisang ini sangat mudah didapat.  

Biopot dari pelepah pisang, sumber foto: tarunabumisc.blogspot.com
Biopot dari pelepah pisang, sumber foto: tarunabumisc.blogspot.com

Selain ketersediaan bahan baku, pertimbangan memilih pelepah pisang menjadi biopot karena pelepah pisang mempunyai serat yang kuat dan dalam pelepah pisang terkandung nitrogen yang membuat tanaman lebih subur.

Cara pembuatan biopot dari pohon pisang dilakukan dengan cara mencacah pelepah pisang menjadi potongan kecil agar mudah dimasukkan ke mesin pencacahan untuk mendapatkan serat pelepah pisang. 

Kemudian serat pelepah pisang direndam dengan air dan serat pelepah pisang ini dicampur dengan tepung kanji, selanjutnya bisa dicetak menjadi biopot.

Demikian juga halnya dengan jerami yang menjadi limbah setelah panen padi. Biasanya petani menggunakan cara tradisional untuk menghilangkan limbah jerami yakni membakarnya. 

Tetapi jerami bisa dimanfaatkan untuk biopot. Caranya hampir mirip dengan pembuatan biopot dari pelepah pisang.

Biopot dari jerami, sumber foto: dukasi.okezone.com
Biopot dari jerami, sumber foto: dukasi.okezone.com

Jerami dicacah menjadi bagian yang kecil-kecil dan direndam dengan air. Sementara itu masak tepung kanji menjadi lem lalu campurkan lem tepung kanji ini dengan jerami. 

Tambahkan serbuk kayu dan aduk merata. Selanjutnya bisa dicetak menjadi biopot menggunakan mesin cetak dan mesin pres. Jemur supaya biopot jerami ini kering.

Jika kita tidak mempunyai alat pencetak dan alat pres, untuk pembuatan biopot ini bisa melakukan dengan cara mencetak manual. Jadikan pot plastik atau paralaon untuk menjadi alat cetak, kemudian kita pres dengan dipukul-pukul dan dijemur hingga kering.

Ada juga inovasi yang telah dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  untuk pembuatan biopot yakni dengan cara mencampurkan jerami dengan daun lamtoro dan pupuk kandang. 

Jerami yang telah menjadi bubur dengan cara diblender dicampur dengan bubur daun lamtoro, tepung kanji dan pupuk kandang. Kemudian dicetak menjadi biopot.

Penggunaan biopot dari bahan organik  sebagai tempat media tanam pengganti polibag terus berinovasi. 

Karena manfaat dari penggunaan biopot yang ramah lingkungan, dapat terurai dengan tanah dan juga berguna memenuhi kebutuhan tanaman. Biopot adalah biodegradable pot, pot yang dapat terurai dengan alami dan tidak mencemari lingkungan.

Penggunaan biopot sangat baik untuk tempat proses persemaian pengganti polibag. Biasanya setelah persemaian, jika kita ingin memindahkan bibit ke lahan biasanya kita akan merobek polibag dan menjadi sampah plastik. 

Tetapi dengan menggunakan biopot, setelah persemaian bisa dipindahkan langsung ke lahan. 

Biopot juga memiliki nilai ekonomis, saat ini sudah banyak yang memproduksi biopot untuk dijual kepada petani agar tidak menggunakan polibag. 

Hal yang sangat penting dari produk biopot ini adalah tidak menimbulkan limbah.  Dari limbah, berguna untuk tempat media tanam dan tidak menimbulkan limbah kembali.

Sumber 1, 2

Fatmi Sunarya, 13 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun