Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu yang Curang

6 Maret 2022   07:13 Diperbarui: 6 Maret 2022   07:17 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemetar tangan membelai ilalang
Adakah kelana singgah sebelum tenggelam matahari
Ilalang menggeleng dihembus angin kencang
Padang ilalang sunyi menemani sendiri

Dalam baring memandang gemintang
Menghitung telah berapa lama tergilas janji
Temu tak berpadu, rasa tercebur di jurang
Ruang-ruang rindu telah penuh berisi

Waktu kencang berlari mendahului
Tak sanggup tergopoh berkejaran
Tak ada yang sudi menunggui
Oh Tuhan, aku sedang menghela nafas kepayahan

Waktu yang curang
Langkah tak seiring jalan
Jarak nan tak beranjak, jauh membentang
Menjadi sebab warna tak serupa berangkulan

FS, 06 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun