Rumah makan beras payo baik di Kerinci maupun di luar Kerinci menjamur karena kepopuleran beras payo. Karena harganya mahal, hanya sebagian saja yang menjadikan beras payo menjadi konsumsi keluarga.
Petani tetap mempertahankan padi payo dengan alasan rasanya yang enak, harga tinggi, dan permintaan pasar juga selalu meningkat. Dan yang lebih penting lagi adalah nilai historisnya, padi payo sudah ditanam secara turun temurun dari nenek moyang berabad yang lalu. Padi payo sudah menjadi beras unggulan Kerinci dari zaman dahulu.Â
Jadi, petani tidak hanya mempertahankan menanam padi payo tetapi juga mempertahankan tradisi dan ritual.Â
Sebab adanya ritual menanam dan memanen yakni adat ritual penghormatan terhadap tangkai padi pertama yang dituai, tangkai padi yang disebut induk padi digendong dan diselimuti seperti bayi dengan melibatkan Depati atau pimpinan adat.
Padi payo yang menghasilkan beras payo pada rawa/lahan basah merupakan hal yang unik dan khas, kita berharap kelestariannya tetap dipertahankan dan tidak punah.Â
Ini salah satu kearifan lokal yang wajib dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya. Terkandung nilai budaya lokal dan bukan sekadar tentang padi lokal.
Fatmi Sunarya, 21 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H