Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Soledad

18 Februari 2022   22:05 Diperbarui: 18 Februari 2022   22:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu berayun hampa
Engkau berdiam entah di rimba yang mana
Lenyap ditelan bumi
Dingin, kosong tak bersisi
Merpati tak berkabar
Buram tanpa gambar

Saat dirimu pergi
Akulah bunga layu tanpa sari
Air mata jatuh di kalbu tergenang
Hanya menyingkap lembar demi lembar kenang
Senyum yang tertinggal di bilik rindu
Tawa bergema menembus labirin rasa berperdu

Kata tak lagi menari bersuka cita
Berselimut mendung bermuram durja
Resah nan tak sudah
Telah terkoyak kisah nan indah
Kara, tinggallah sebatang kara
Gersang di tanah tandus tanpa hara

Fatmi Sunarya, 18 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun