Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Bau

25 Januari 2022   12:23 Diperbarui: 27 Januari 2022   00:58 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu bau,
Amis ikan menyelip pada baju
Asap mengendap dalam gelungan rambut
Wajah tak dirawat semrawut
Tanpa polesan bedak merek ternama
Dapur tempatnya bertahta berhias jelaga, ibu pun bau jelaga

Ibu bau,
Bau yang selalu lekat di kalbu
Doanya menembus nirwana
Terdengar oleh semesta
Diamini penjaga bumi dan langit
Menciumi bau ibu bak magnit

Pengorbanan ibu seperti kayu, membakar diri lalu menjadi abu

Ibu memang bau, bau surga yang selalu dirindu

FS, 25 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun