Dalam aplikasi percakapan, salah seorang sahabat mengirim meme lucu tentang bendera Jerman ada di Ranah Minangkabau, seperti gambar berikut. Memang warna bendera tersebut persis dengan warna bendera Jerman yakni hitam, merah dan emas.Â
Marawa ini terdiri dari dua macam perpaduan warna: Â Pertama, Â perpaduan empat warna yaitu; hitam, kuning, merah dan putih, disebut Marawa Kebesaran Adat Minangkabau. Kedua, tiga warna yaitu; hitam, kuning dan merah, disebut Marawa Kebesaran Alam Minangkabau.Â
Nah, warna hitam, merah dan emas ini juga menjadi warna panji atau bendera kebesaran adat masyakarat Kerinci yang berada di wilayah Provinsi Jambi ini. Panji atau bendera dengan tiga warna hitam, merah dan emas dinamakan Karamentang, dalam berbagai dialek di Kerinci ada yang menyebut Kramenta, Kramentoa. Seperti juga Marawa Minangkabau, Karamentang juga ada yang terdiri dari empat warna yakni hitam, merah, kuning dan putih.
Karamentang dari dua kata "karang" yang berarti buatan atau sesuatu yang dibuat/dijahit atau diikat, "mentang" berarti membentang/dibentangkan. Dengan panjang beberapa meter dan dipasang dengan cara membentang begitulah arti dari penamaan Karamentang.
Karamentang dipasang pada upacara adat seperti kenduri sko, kenduri sudah menuai, kenduri ajun arah. Kenduri sko merupakan tradisi turun temurun di Kerinci yang dilakukan untuk pengukuhan tokoh adat seperti depati, ninik mamak dan hulubalang. Kenduri sko juga dilaksanakan untuk menurunkan benda pusaka serta wujud rasa syukur setelah panen raya.Â
Karamentang akan dipasang sebagai penanda pembukaan acara kenduri sko di wilayah adat yang mengadakan acara kenduri sko. Selain sebagai penanda, juga merupakan undangan resmi dari wilayah adat yang mengadakan kenduri adat.
Tando Barelek Gedang (tanda perhelatan besar)
Ngan dekat di imbau (yang dekat di himbau)
Ngan jauh di panggei (yang jauh di panggil)
Walaupun warnanya sama dengan Marawa Minangkabau namun Karamentang lebih menyerupai panji perang. Desainnya menyerupai ular naga, yang dibagian kepalanya menggunakan kerangka kepala kerbau sebagai peniruan kepala naga. Sementara bendera yang menjuntai panjang dan bebas adalah badan dari naga itu.Â
Cara pengibaran Karamentang ini adalah juga berbeda, Karamentang dengan cara menggayutkannya/menggantungkan di ujung sebatang bambu yang menjulang tinggi. Diyakini Karamentang berfungsi sebagai penolak bala hingga dikibarkan pada sisi-sisi dusun, di depan balai adat, di rumah gedang dan di bagian tengah dusun.Â
Karamentang juga dikibarkan bersamaan dengan bendera adat lainnya yang disebut Karangmumbun, yang berbentuk segitiga siku-siku dengan bagian bawah diberi umbai-umbai.
Adanya kesamaan budaya ataupun atribut bendera di beberapa wilayah Nusantara ini tidak terlepas dari sejarah Nusantara itu sendiri, yakni zaman dulu berdiri kerajaan-kerajaan Nusantara yang berjaya pada masanya. Mengenai bendera Jerman, apakah juga terkait dengan pengaruh Nusantara, entahlah. Karena menurut literatur sejarah yang saya baca, negara Jerman modern baru terbentuk pada tahun 1871 seusai Perang Prancis-Prusia., sementara Kerajaan Pagaruyung berdiri tahun 1347.
Budaya sebagai identitas bangsa, tentu kita berkewajiban melestarikan budaya peninggalan dari leluhur kita. Terutama generasi muda mesti mengenal dan mempelajari budaya maupun adat istiadat daerah masing-masing, agar tak hilang oleh zaman.
Salam budaya Nusantara.
FS, 04 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H