Inspirasiana, Ladang Berbagi Tulisan dan Berbagi untuk Sesama

Hari ini saya meluangkan waktu membaca lembar demi lembar buku menulis bersama Komunitas Inspirasiana, dengan judul Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Buku ini merupakan buku bunga rampai pertama Komunitas Inspirasiana yang berisi rangkuman tulisan keluarga (anggota) Inspirasiana bertema budaya nusantara. 

Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, beginilah cara Inspirasiana merawat kebinekaan Indonesia. Karena keluarga Inspirasiana dari berbagai daerah di Indonesia, dengan keberagaman suku, agama dan budaya tentunya.

Semangat Inspirasiana begitu besar dalam mendokumentasikan keberagaman Nusantara berwujud tulisan, walaupun tidak semua dapat ditampung dalam sebuah buku, semoga akan ada buku berikutnya. 

Dalam buku ini kita menemukan keunikan budaya Nusantara, seperti ritual Rore Rusa dan Tiwu untuk menjaga kelestarian hutan bakau di Maukaro (NTT), ritual Benso Rasi dan Randang di Manggarai Barat, tentang suku Dayak, suku Baduy, beberapa tradisi, filosofi dan banyak lagi.

Saya menyumbang tiga tulisan di buku ini yakni Tale Naik Haji Peninggalan Kebudayaan Islam di Kerinci, Proses Menuju Pernikahan Dalam Adat Kerinci dan Masjid Tua Nan Keramat Masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah Kerinci. Buku ini sangat menarik, karena jarang ada rangkuman tulisan tentang budaya Nusantara, ini patut diapresiasi.

Jika Kompasianival 2021 dengan slogan 'Optimis Melangkah", maka komunitas Inspirasiana dengan cita-cita luhur "Peduli Literasi dan Edukasi". Komunitas Inspirasiana, menjadi ladang berbagi tulisan dan juga berbagi untuk sesama. 

Wujud nyata akan kepedulian Inspirasiana akan literasi dan edukasi adalah telah berdiri Taman Baca Inspirasiana di Soa, Ngada, NTT. Dengan bantuan sahabat Inspirasiana Roman Rendusara sebagai penghubung Taman Baca Inspirasiana di Soa. 

Sumber: kompasiana.com/@inspirasiana

Komunitas Inspirasiana juga menyalurkan sumbangan buku untuk Taman Pustaka Hope di desa Ringinsari dengan sahabat Inspirasiana Nita Kris Noer sebagai penghubung. Komunitas Inspirasiana juga peduli sosial dengan memberi bantuan jika ada daerah yang terkena bencana. 

Seperti baru-baru ini terjadi banjir bandang di kota Batu, Malang. Melalui sahabat Inspirasiana Firda Fatimah, Inspirasiana menyalurkan bantuannya. Bisa baca disini.

Telah terwujudnya beberapa taman baca ini berkat bantuan dari para donatur, sumbangan tulisan dari keluarga Inspirasiana yang rajin menulis di akun Inspirasiana baik secara perorangan maupun kolaborasi, juga sumbangan buku dari beberapa sahabat Kompasianer. 

Untuk buku bunga rampai pertama Komunitas Inspirasiana yang berjudul Pelangi Budaya dan Insan Nusantara, juga dibantu oleh pak Thamrin Dahlan (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan/YPTD) dalam memfasilitasi penerbitan buku. Hasil dari penjualan buku bunga rampai Inspirasiana ini juga untuk mendukung taman baca yang sudah ada.

Menurut pendapat pribadi saya, kita bisa berbagi dengan sesama melalui tulisan, seperti yang dilakukan Komunitas Inspirasiana. Dari pada mengedepankan acara yang bermuatan euforia belaka, lebih baik kita berbagi dengan sesama. Masih banyak anak-anak di pelosok yang butuh buku bacaan, mereka mempunyai keterbatasan baik secara materi maupun akses. Ingat, anak-anak adalah masa depan Indonesia.

Perlu gerakan nyata bukan hanya sekedar bicara dalam webinar-webinar literasi tapi tidak menyentuh bagi yang membutuhkan. Walau sedikit berbagi tapi sungguh berarti bagi yang membutuhkan. 

Terima kasih saya ucapkan kepada Inspirasiana, sejak bergabung pada bulan September 2020 membawa saya untuk peduli berbagi kepada sesama. Ayo ikuti akun Inspirasiana, bisa mengikuti artikel-artikel yang menarik, untuk kontak dan media sosial bisa dilihat di akun Inspirasiana.

Fatmi Sunarya, 26 November 2021