Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memperingati Burung Maleo, Megapoda Ikonik Sulawesi

21 November 2021   07:13 Diperbarui: 21 November 2021   17:56 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa uniknya Burung Maleo?

Dalam kesehariannya, burung ini lebih banyak mencari makan di lantai hutan sementara jenis burung lain banyak terbang ke sana kemari, hinggap dan bersarang di pepohonan.

Burung ini terbilang romantis karena kemanapun selalu berdua dengan pasangannya.  Jika salah satu pasangannya mati, jantan atau betina, burung maleo tidak akan lagi mencari pasangan baru sampai mati. Betul-betul setia, bukan? Menurut peneliti burung Maleo, Zibran Poli, dkk yang dikutip dari Mongabay, ketika maleo betina hendak bertelur pemilihan tempat bertelur dilakukan oleh betina sedangkan jantannya mengikutinya saja sambil mengawasi situasi sekitar jika ada ancaman atau marabahaya.

Telur burung maleo dipindahkan ke lokasi penetasan guna membuat populasi burung maleo tidak terus mengalami penyusutan (Foto: Marahalim Siagian)
Telur burung maleo dipindahkan ke lokasi penetasan guna membuat populasi burung maleo tidak terus mengalami penyusutan (Foto: Marahalim Siagian)

Burung maleo tidak mengerami telurnya agar menetas seperti jenis burung pada umumnya. Namun, menggunakan panas bumi atau menggunakan panas yang dikandung oleh pasir pantai yang menyerap panas dari sinar matahari. 

Jika burung lain membuat sarang untuk bertelur, burung maleo malah mengubur telurnya. Telur burung maleo itu sangat besar, kira-kira sebesar telur angsa. Jika dibandingkan dengan angsa, burung maleo lebih kecil sehingga ada mitos bahwa segera setelah maleo betina bertelur, langsung pingsan. Namun, hal ini telah dibantah oleh peneliti.

Segera setelah mengubur telurnya dalam tanah yang mengandung panas bumi atau di pasir pantai yang hangat, pasangan burung maleo kembali ke hutan. Dengan demikian, jika burung maleo hendak bertelur, ia akan mencari tempat berbeda dari tempat dimana biasanya burung ini mencari makan. Hal inilah yang membuat maleo betina sangat berhati-hati dalam menentukan lokasi bertelur. 

Demi menjaminkan keamanan telurnya, maleo betina biasanya mengawasi tempat itu dulu beberapa saat dari atas pohon atau jika berada di tepi pantai yang ada penduduk, burung maleo mencari tempat yang dianggapnya akan aman dari pemburu telur. Pemburu telur itu bisa ular, biawak, bahkan manusia.

Keunikan lain burung maleo adalah, burung ini endemik Sulawesi, burung ini hanya ada di Sulawesi dan di Sulawesi keberadaannya hanya tersisa di beberapa tempat saja, tidak sebanyak dulu lagi.

Ancaman Burung Maleo

Menurut IUCN badan dunia yang membuat pemeringkatan status keterancaman spesies hewan meyebutkan burung maleo mengalami penurunan yang sangat cepat yang diproyeksikan akan terus berlanjut berdasarkan tingkat eksploitasi serta penurunan luas dan kualitas habitatnya. IUCN memasukkan burung maleo dalam red list dengan status endagered (terancam punah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun