Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Siapa yang Menggantikan Menunggui Hujan?

12 November 2021   21:00 Diperbarui: 12 November 2021   21:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-frmhl

Mendung termenung
Berlapis tebal menggunung
Menunggu runtuh berganti hujan
Kanak-kanak kecil sedari tadi sudah ingin berlarian
Mandi air hujan
Kakinya menghentak, ouw aku kecipratan
Kami tertawa senang
Tak mengapa, mengusir lengang

Aku memang sedang menunggui hujan
Sembari bergumam meniru mantra yang pernah kau ajarkan
Tik tak tuk
Satu kali mengetuk
Tak tuk tik
Dua kali turun rintik
Tuk tik tak
Tiga kali hujan rintik mengetuk hati nan berdetak

Kanak-kanak itu sudah pulang
Diriku tinggal seorang
Siapa yang menggantikan menunggui hujan?
Mantra masih berdengung di telinga kiri kanan

FS, 12 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun