Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranting Berderak Rapuh

5 November 2021   09:51 Diperbarui: 5 November 2021   09:52 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ranting lapuk hampir luruh
Pohon tak sanggup mengikat erat
Bunga ikut layu berderai jatuh
Burung sekedar singgah, pijakan tak kuat

Jika terinjak akan berderak
Tangis dalam diam ranting nan rapuh
Tergenggam hancur berserak
Terbang terbawa angin jauh

Dalam kedinginan hujan tak henti menghujani
Ranting tak bernyawa
Menyatu dengan bumi, rumah abadi
Terdiam dipeluk sunyi semesta

Aku menemui takdir, berjumpa dengan titik nadir

FS, 05 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun