Dinda,
Air matamu kembali tumpah di pusara
Mengaliri pori bumi bersatulah air mata kita berdua
Tangan tak terulur saling seka
Usah menangis, hanya bisik mengambang di udara
Dinda,
Aku begitu cemas kala lambai tangan perpisahan
Engkau berkata, semoga esok kembali dalam satu percakapan
Aku begitu ingin pulang bergandengan
Harap yang tak akan terkabulkan
Dinda,
Aku mendengar tangismu lagi
Tangis bahagia, bahwa kau telah bersua sang pengganti
Aku patah, menyadari dalam dunia beda dimensi
Segala telah terkubur hikayat sang lelaki
Bunga terakhir dari dirimu semoga abadi
Ilalang akan berganti menemani dalam sunyi
FS, Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H