Tentang keadilan,
Lidahku berubah menjadi pedang
Bola mata ingin menelan
Tangan mengepal dalam perlawanan
Amarah membumbung siap menantang
Tentang keadilan,
Raga terpercik api membakar
Ingin memusnahkan segala rasa terpinggirkan
Membunuh intimidasi menekan
Api jiwa menjilat-jilat berkobar
Tentang keadilan,
Yang menjadi permainan dunia
Bergulir bak bola panas sulit dihentikan
Apa nurani harus dimatikan?
Pada angkara makin merajalela
Tentang keadilan,
Aku mengembalikannya pada Tuhan, dengan timbangan seadil-adilnya
Walau dunia bersorak menertawakan
Tuhan disisimu, memeluk memberi rasa keadilan
Sang pemilik ketakadilan akan menelan pahit sendiri karmanya
 FS, 21 September 2021
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H