Musim hujan dan musim kemarau adalah sahabat tak beriringan
Seperti hati dan mata, hati yang kemarau dan mata yang terlampau sering turun hujan
Tak mau berganti biarpun sejenak
Walau aku berkata, wahai hati jangan engkau gersang, segeralah beranjak
Basahi dengan titik air agar rasa sejuk dingin
Mengaliri sukma, tentram kurasa batin
Dan mata terlalu bermurah untuk menetes jatuh
Kini September, musim yang sama tetap terasa galau nan gaduh
Tak berpindah seperti bulan-bulan yang lampau
Hujan yang menghujani kemarau
September, kuingin hati tak gersang karna kemarau
Mata, kuingin mata tersenyum menyambut dikau
FS, 06 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H