Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita, Aksara, dan Puisi Abadiah

19 Agustus 2021   18:51 Diperbarui: 19 Agustus 2021   18:56 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://www.piqsels.com/

Suara parau merobek malam
Teriak tak didengar langit kelam
Raga lunglai dalam kepayahan
Hilang, aku kehilangan

Kehilangan kawan seperjalanan
Tempat tawa pun cerita digelar dalam puisi-puisi berserakan
Kita, terombang ambing akan gelisah yang mendera
Gelisah akan akhir kisah goresan pena

Maukah engkau berjalan bersama
Bergandengan walau arah berbeda
Jangan hentikan memungut aksara dan kita rangkai dengan indah
Jika kita mati, hanya tertinggal goresan nama dalam puisi abadiah

FS,  19 Agustus 2021

*Teruntuk sahabat yang tak pantang menyerah dalam goresan puisi indah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun