Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bolehkah Aku Bersandar di Pundakmu Lagi?

10 April 2021   08:22 Diperbarui: 10 April 2021   08:37 1748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://membualsampailemas.wordpress.com/2013/04/19/pundaknya-di-sebuah-cafe/amp/

Sungguh lelah memandang jalan berliku begitu panjang
Melambai pada burung, bawa aku terbang
Menengadahkan mulut pada langit, aku dahaga
Kenapa kelam memayungi, pada mendung kubertanya

Semesta diam, aku butuh teman
Alangkah bahagianya jika pundakmu tersorong bersisian
Bersandarlah, ujarmu mengamini
Kepala akan segera rebah melepas segala yang membebani

Tapi itu hanya mimpi
Kau tak lagi bersama disini
Padahal aku ingin selalu berbisik menembus relung hatimu
Bolehkah aku bersandar dipundakmu lagi di setiap sisa waktu

FS, April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun