Jendela usang hampir runtuh
Digerogoti rayap, lapuk dan rapuh
Disampingnya, pohon tua menemani
Saling tatap, teman berbincang hari ke hari
Siapa diantara kita yang pertama ambruk?
Jendela berkata, Aku hanya menunggu angin mengamuk
Jatuh, bersatu dengan tanah
Aku pun begitu, ujar pohon tua. Menunggu angin hingga rebah
Marilah kita berdoa agar angin tak tiba
Semesta sungguh tenang menidurkan mereka
Hingga seorang manusia datang
Merobohkan rumah tua, pohon tua pun ditebang
Kematian terenggut paksa
Tanpa diduga, tanpa dinyana
Jendela dan pohon tua menutup kisah
Terkubur bersama, enyah sudah
FS, April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H