Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meninggalkan Malam

27 Maret 2021   11:37 Diperbarui: 27 Maret 2021   11:45 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi https://www.piqsels.com/id/public-domain-photo-jqpqi

Malam adalah waktu bergulat dengan kesepian
Hening, kelam dan kedinginan
Malam adalah waktu berjumpa rembulan
Mengiris syahdu segala perasaan
Kenapa malam?
Siang adalah riuh yang bisa melupakan
Tawa masih bisa melumurkan kesedihan

Malam, suara jangkrik menjerit dalam kelam
Mengiringi rasa berdentam
Sungguh sulit meredam
Oh malam, segeralah karam
Mata tak mau terpejam
Kuingin pagi menjemput dari tilam

FS, 27 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun