Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Huma di Tengah Sawah

17 Maret 2021   07:58 Diperbarui: 17 Maret 2021   08:04 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi /www.piqsels.com

Mungkinkah sepetak sawah tersisa?
Untuk kita mendirikan huma
Menikmati hari tua
Dalam hidup sederhana

Mungkinkah masih ada burung ruak ruak
Menggoda padi yang akan masak
Suah, suah suara mengusir mereka dalam teriak
Mereka berlari meninggalkan jejak

Huma pada sepetak sawah
Mungkin akan berhimpitan dengan rumah beton mewah
Kokoh nan indah
Penghuni terpenjara teralis besi, kaya raya tapi gelisah

Sementara kita, menikmati semilir angin berdendang
Makan siang beralas daun pisang
Lahap, tertidur kenyang
Lupa, bahwa kita hanya punya sepetak sawah, sebuah huma serta seekor belalang

FS, Maret 2021

Catatan : beberapa daerah di Indonesia mengartikan "huma" sebagai "rumah"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun