Salah satu yang menggemari puisi sedih saya adalah Risma Achmad. "Puisi sedih kakak keren," katanya. Waduh, sedih kok keren. Risma membuat musikalisasi puisi rindu yang bikin sedih (katanya). Seperti link dibawah ini.
Kesimpulan akhir saya adalah biarlah aksara-aksara mengalir apa adanya. Toh hidup saya baik-baik saja. Puisi adalah seni, tak boleh dikekang kebebasan rasa maupun aksara. Biarkan saya menulis bait-bait kesedihan. Puisi adalah saya, saya adalah puisi. Terima kasih.
FS, 2 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!