Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Batu Pualam

24 Desember 2020   10:16 Diperbarui: 24 Desember 2020   10:21 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau bertanya, kenapa aku diam
Dingin, bak batu pualam
Bukankah batu pualam indah dalam diam
Cobalah kau pandang dalam cahaya temaram

Batu pualam menyimpan langkah kaki
Tamtamtam, menapak, menginjak tiap hari
Lalu menunggu sukarela orang-orang yang membersihkan diri
Kilap pun kembali

Mungkin aku ingin seperti batu pualam
Berseri dalam diam
Menopang langkah berdentam
Merajut cerita dalam bungkam

FS, 24 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun