Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati yang Berdebu

17 November 2020   08:38 Diperbarui: 17 November 2020   08:43 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://rumahfilsafat.com/

Konspirasi, berkelok-kelok dalam konspirasi bagimu sangat indah
Tubuhmu meliuk-liuk mencari celah
Apa kau tak letih?
Pandangi parasmu yang kelam tak bersih putih

Kenapa hatimu dipenuhi debu?
Sesak kala orang lain lebih maju
Hidup ini hanya sekali, tuan dan nyonya
Apa jadinya jika engkau masih berselimut dosa

Sementara waktu akan memanggilmu segera kembali
Bersihkan hati dari iri dengki
Berikan senyum tulus dari lapang jiwa
Wajahmu akan memancar aura bahagia

FS, 17 NOV 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun