Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dangau Sunyi

31 Oktober 2020   20:19 Diperbarui: 31 Oktober 2020   20:20 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaki telanjang meniti di pematang
Rambut ikal berayun ditiup bayu
Dekik lesung pipi terlihat kala kau tertawa riang
Tunggu aku, sawah kita menunggu

Membenamkan tapak kaki dalam tanah berlumpur
Merasakan sensasi dingin menjalari tubuh
Menyiangi sawah sambil bertutur
Sesekali tanganmu menghapus peluh

Dangau, merasakan harum nasi dalam daun pisang
Dangau, teguk demi teguk menikmati kopi hingga tandas
Dangau, terbersit beribu kata sayang
Dangau, kita meringkuk dalam hujan deras

Kini, dangau sudah camping
Tak ada tawa yang merobek sunyi
Hati kita telah terkeping
Berpisah, mencari jalannya sendiri

Dangau dalam sunyi, tak ada lagi kenangan terpatri

FS, 31 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun