Kaki telanjang meniti di pematang
Rambut ikal berayun ditiup bayu
Dekik lesung pipi terlihat kala kau tertawa riang
Tunggu aku, sawah kita menunggu
Membenamkan tapak kaki dalam tanah berlumpur
Merasakan sensasi dingin menjalari tubuh
Menyiangi sawah sambil bertutur
Sesekali tanganmu menghapus peluh
Dangau, merasakan harum nasi dalam daun pisang
Dangau, teguk demi teguk menikmati kopi hingga tandas
Dangau, terbersit beribu kata sayang
Dangau, kita meringkuk dalam hujan deras
Kini, dangau sudah camping
Tak ada tawa yang merobek sunyi
Hati kita telah terkeping
Berpisah, mencari jalannya sendiri
Dangau dalam sunyi, tak ada lagi kenangan terpatri
FS, 31 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H