Langit terasa runtuh, tangan dalam lambaian
Rindu pun tak menjadi harapan
Jalan terbentang panjang
Untuk ditempuh dalam lengang
Ingatlah kala cengkerama tak berkesudahan
Menulis sebuah puisi picisan
Tawa berderai-derai
Menangisi kata terberai
Suatu ketika, takjub tak bergeming
Dirimu mengenakan blangkon, memainkan gending
Nang ning nong
Nang ning nong
Jalan sunyi menanti
Tanpamu, dunia bak tak berpenghuni
Asa masih kulambungkan ke angkasa
Akankah berpelukan lagi menikmati Arunika berdua?
Fatmi Sunarya, 22 Oktober 2020
Arunika = cahaya matahari pada pagi dimulai/sunrise
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H