Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Candu Merindu

19 September 2020   14:33 Diperbarui: 19 September 2020   16:04 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
patrichspecla.blogspot.com

Rasa rindu bertalu-talu
Menggebu-gebu
Kenapa sampai begitu?
Entahlah, rindu seperti candu

Candu yang memabukkan
Resah memilin-milin perasaan
Menghentak-hentak, memusingkan kepala
Aih susahnya terkenang akan dia

Dan aku berdiri di ujung waktu
Bukan menunggu atau menjemput rindu
Hanya sekedar berkata, rindau oh rindau
Biarlah jiwa raga lebur dalam suasana marindau

Fatmi Sunarya, 19 September 2020

*rindau (Bahasa Kerinci) = rindu
*marindau (Bahasa Kerinci) = merindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun