Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tujuh Puluh Lima

16 Agustus 2020   23:28 Diperbarui: 16 Agustus 2020   23:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuh puluh lima, hanyalah angka
Dalam usia, itu sudah tua
Bak kakek yang menopang jalan dengan tongkat kayu
Bak nenek pikun lupa waktu

Tujuh puluh lima, mungkin ajal akan tiba
Kaya raya tapi punya hutang dimana-mana
Akan di warisi kepada anak, cucu, cicit dan seterusnya
Sampai mereka heran, kenapa mereka harus membayarnya

Tujuh puluh lima, tapi semangat tetap empat puluh lima
Hanya berharap, bertahan sepanjang masa

FS, 16 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun