Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ciuman di Akhir Senja

9 Juli 2020   23:14 Diperbarui: 9 Juli 2020   23:06 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi detik.com

Pasir berserak di kaki yang memijak
Lautan begitu tenang tanpa ombak
Senja sudah di penghujung
Bias menerpa wajah-wajah murung

Aku akan merindukan bahumu untuk bersandar
Hangat genggaman tangan kekar
Meringkuk dalam dekapan
Menciumi aroma yang tak terlupakan

Senja tidak akan menemukan lagi kita berdua
Kita  akan memandang langit dalam ruang yang berbeda
Usah menangisi cinta yang hilang
Yang tak bisa membawa kita berdua terbang

Senja dan malam berciuman
Menahan linangan, saling bertatapan
Tangan terangkat lemah melambaikan tangan
Berpisah, kembali ke peraduan

FT, 09.Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun