Maksud hati ingin menjenguk ibu angkat yang sakit di Desa Kersik Tuo, sebuah desa di kaki Gunung Kerinci, tapi karena jalan macet dan anak-anak muda di hari Minggu tanggal 31 Mei 2020 masih bersuasana lebaran maka saya memutuskan melewati jalan alternatif. Jalan Alternatif itu melewati beberapa desa di daerah Siulak. Saya baru ingat kalau dulu saya pernah ingin pergi ke air terjun yang terletak di Desa Air Terjun yang kami lewati.
Desa Air Terjun terletak di Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci. Jarak dari Kota Sungai Penuh menuju Desa Air Terjun sekitar 20 km. Air Terjun ini bernama Air Terjun Batu Kuho. Akses jalan menuju air terjun cukup mudah, kenderaan roda empat dan kenderaan roda dua bisa mencapai pintu gerbang air terjun. Dari pintu gerbang kita cukup berjalan kaki sekitar 50 meter menuju air terjun. Jalannya berbatu-batu dan agak licin. Jadi mesti berhati-hati.
Wisata Air Terjun Batu Kuho ini menjadi ikon wisata Desa Air Terjun, akses menuju air terjun di kerjakan dengan menggunakan dana desa dan wisata air terjun ini dikelola BUMDES. Akses menuju air terjun sudah dibuat menggunakan jembatan dari bambu hingga lebih mudah mencapai air terjun. Tapi tetap berhati-hati karena bambu yang kita lewati agak licin, apalagi jika membawa anak-anak kecil. Pengawasan harus di perketat jika membawa anak-anak kecil, karena jembatan berada di ketinggian resiko tergelincir dan jatuh kebawah dapat saja terjadi.
Air terjun Batu Kuho ini mempunyai ketinggian sekitar 35 meter. Seperti umumnya pemandangan di air terjun, kita menyaksikan air terjun yang mengucur deras dari ketinggian. Udara yang sejuk, dingin tentu saja membuat hati kita adem. Air terjun ini di kelilingi oleh dinding batu, kemungkinan ini sebab dinamakan “Batu Kuho”.
Kuho dalam bahasa Kerinci “terkurung”. Tapi saya juga tidak tahu pasti karena tidak mendapatkan informasi dari desa setempat. Untuk yang hobby memotret, Air Terjun Batu Kuho ini sangat menarik. Spot foto bisa diambil dari jembatan bambu maupun dari bawah di pelataran air terjun. Alangkah menyenangkan jika duduk-duduk di batu di pelataran air terjun sambil makan siang. Wah dijamin makan enak.
Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama di Air Terjun Batu Kuho ini. Seperti kita ketahui di masa Pandemi Covid-19 ini, semua tempat wisata di tutup untuk umum. Ketika mengunjungi tempat ini, penjagaan pos wisata ini kosong. Tidak seorangpun berada di tempat wisata ini. Saya hanya meminta izin kepada warga desa untuk bisa berkunjung sebentar ke air terjun. Karena motor ditinggal dan diparkir di pintu gerbang maka saya mesti buru-buru kembali keparkiran. Alasannya petugas tidak ada yang menjaga tempat wisata. Itu bukan salah mereka, memang tempat wisatanya ditutup.
Berwisata alam tidak harus mengeluarkan biaya besar, daerah-daerah kita sangat kaya akan wisata alam. Tinggal kita melakukan eksplorasi dan menikmati wisata alam tersebut. Dengan catatan tidak semua wisata alam mudah untuk dikunjungi. Ada yang harus dicapai dengan berjalan kaki beberapa kilometer. Sedikit saran, jika melakukan wisata alam ke suatu tempat lebih baik direncanakan, mencari informasi medan perjalanan atau trek wisata alam tersebut. Jika butuh pemandu bisa menghubungi masyarakat lokal di tempat wisata alam. Silahkan mengekplorasi daerah masing-masing.
Enjoy your trip, Enjoy your life
FS, 05 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H