Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Suntiang Telah Terpasang di Kepala

22 Mei 2020   10:10 Diperbarui: 22 Mei 2020   10:07 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi www.saribundo.biz

Nurma akhirnya bertemu pangeran hati
Nyanyian saluang mengalun indah tiap hari
Tujuh hari lagi ke pelaminan
Terbayang helat dan perayaan

Nurma tak sabar mengenakan suntiang
Mahkota untuk anak daro
Beratnya berkilo-kilo
Oh Tuhan, sanggupkah seharian memakai suntiang

Beratnya suntiang, bak berat tanggung jawab terletak
Pada suami, anak-anak kelak
Menjadi bundo kanduang tak mudah
Tak ada kata menyerah

Malam bainai telah berlalu
Warna merah daun pacar menghiasi kuku
Saatnya suntiang  terpasang di kepala
Nurma elok dihari bahagia
Bersanding dengan marapulai yang dipanggil Uda
Yang menjadi kepala keluarga

Tari payung indah ditarikan
Semoga bisa memayungi pernikahan
Nurma berseri dengan suntiang di kepala
Menyambut masa depan akan tiba

FS, 22 Maret 2020

*suntiang adalah perhiasan kepala bertingkat yang dipakai perempuan Minangkabau dalam acara pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun