Hujan deras basahi atap rumah
Air jatuh pilih-pilih
Angin meniup
Daun melayang terbang
Tak bisa dihitung tetesan
Tak bisa dihitung hembusan
Kuambil setangkup air hujan
Dalam genggaman, lenyap
Angin yang ku tangkap
Juga lenyap
Hanya bisa kunikmati tetes demi tetes
Hanya bisa kurasakan tiupan yang menjalari badan
Wahai angin dan air hujan
Apa kalian berkawan
Atau sedang berkencan
Jiwamu mengawini satu dengan yang lain
FS, 18 April 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI