Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Payung Rezeki

14 April 2020   06:55 Diperbarui: 14 April 2020   07:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi cerah, payung mengembang
Segala dagangan digelar
Tumpah ruah
Di atas terpal
Atau meja-meja kayu
Teriakan saling bersahutan
Tawar menawar gencar terdengar
Semua berusaha riang
Mencari rejeki
Semua percaya Tuhan akan memberi

Si pembeli berharap potongan harga
Si penjual berharap laba
Aku bertanya pada Ibu tua,
Yang menjual beberapa ikat bayam
Apa ada untungnya bu?
Ibu tak mengharap untung
Ibu bahagia bisa menjual hasil kebun

Payung-payung menguncup
Pasar telah usai
Tanpa pembeli lagi
Pedagang mengemasi barang
Ada yang untung
Ada yang rugi
Begitulah kehidupan yang harus dijalani
Tidak pernah sama di tiap hari

Harap selalu ada, esok payung rezeki mengembang lagi

FS, 14 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun