Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Bergejolak

3 April 2020   20:10 Diperbarui: 3 April 2020   20:12 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: riaurealita.com

Mata tertutup
Telinga ditutup
Mulut menutup
Tak ingin ada rindu

Ruang-ruang kosong
Disterilkan dari virus rindu
Apa obatnya?
Disinfektan rasa benci
Matikah dia?
Ternyata tidak
Rindu berdesing-desing bak peluru
Menghujam ke hati
Membunuh rasa benci

Ya ampun, apa hatiku mesti lockdown
Dikunci rapat-rapat
Ternyata tak kuat
Dia mengetok
Dia mengedor
Akhirnya menghancurkannya
Hati kembali menganga
Dimasuki rindu yang tertawa

Aku kudu piye
Hatiku pasrah
Aku menyerah
Pada rindu yang berontak
Pada rindu yang bergejolak

@fatmisunarya, 3 April 2020

#coronaeffect

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun