Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memeluk Sabar

25 Maret 2020   19:25 Diperbarui: 25 Maret 2020   19:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cericerichan.blogspot.com

Aku mengenggam tinju
Ingin kuruntuhkan dinding itu
Berdiri kokoh membatu
Dingin berwarna hitam abu-abu

Kau mau melawanku?
Kau mau menghancurkanku?
Dinding itu berteriak
Gaungnya menghentak
Dan aku tersudut dalam bentak

Aku ikut berterak dengan mulut terkunci
Suaranya jatuh ke lubuk hati
Hanya terdengar jantung kencang berdetak
Tulang ikut gemeretak

Aku punya nyali sebesar dunia
Tapi kekuatan sebesar kerikil saja
Dan lagi-lagi aku tak berdaya
Hanya karena seorang wanita

Tak mungkin kusesali sebagai makhluk lemah
Kudengar bisik, bersabarlah
Aku memeluk sabar di tiap langkah
Tuhan menyayangiku, mengganti dengan limpahan berkah

@fatmisunarya, 25 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun